Memasuki bulan kedua tahun 2014, entah mengapa hati kecil saya pribadi begitu antusias namun resah menyambut tahun ini. Perasaan campur aduk itu muncul jika dikaitkan beberapa hal, terutama menyangkut mengenai nasib masa depan Indonesia yang akan terjadi kedepannya dan penentuannya ada pada tahun ini.
Terlalu muluk jika pribadi saya mengaitkan perasaan ini pada situasi negara, peta perpolitikan dan masa depan bangsa dengan kepemimpinan barunya. Padahal bisa saja saya hanya memikirkan diri saya sendiri dahulu, lalu memikirkan bagaimana keluarga, lingkungan sekitar saya hingga nantinya semua akan bermuara pada pemikiran akan negara ini. Sejatinya memang benar alur pemikirannya seperti itu, namun apa salahnya kita memulai nya dengan memikirkan hal-hal yang besar seperti negara ini.
Lalu muncul lagi kalimat sinis berbau apatis yang melontarkan “buat apa mikirin negara, urus diri aja belum becus” atau “biarkanlah pemerintah yang mengurusi negara ini dengan para pemimpinnya, biarkan kita hidup dengan kesibukkan yang sudah ditakdirkan pada kita”.
Apapun kalimatnya, itu akan selalu muncul jika kita semua berpikiran hal yang sama, terlebih jika kalimat sinis itu muncul dari seorang anak muda (17-25 tahun). Usia muda yang menjadi populasi paling banyak menentukan dalam sebuah hajatan besar politik dalam suatu wilayah, terlebih bagi negeri ini dalam kemasan yang bernama PEMILIHAN UMUM.
Dalam tulisan ini, saya sangat menghimbau bagi para pemuda terutama bagi para pemilih pemula, sadarlah kalian dari sikap acuh kalian, sadar dari sikap ketidakpekaan, sadar dari sikap apatis kalian, sadar dari sikap tak mau tau kalian, sadar dari sikap ketidakpedulian kalian akan bangsa ini, akan kepemimpinan negara ini, akan masalah-masalah yang terjadi pada bangsa ini beserta orang-orang pembuat onar di negara ini.
Dari kesadaran dan kepedulian kita ini, bangsa dan negara ini butuh bantuan kita para pemuda untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam menyelamatkan nya dari masalah-masalah yang terjadi disekitar kita hingga masalah-masalah nasional yang kita pun juga ikut terkena imbasnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi??
Bagi saya, pemimpin muda adalah sosok yang hari ini dibutuhkan oleh bangsa sebesar Indonesia ini. Yang fisiknya masih kuat untuk blusukkan menuju plosok-plosok negeri ini yang jarang dijamah oleh para pemimpin kita. Hari ini di Jakarta, kemarin ada di Sulawesi, besok di Sumatra, lusa di Papua, minggu depan di Kalimantan untuk datang dan melihat serta mendengar langsung permasalahan dan keluhan yang dialami penduduknya.
Pemimpin muda yang jelas menawarkan konsep dan gaya kepemimpinan yang “segar, baru, bersih dan visioner” bagi bangsa ini, walau tetap mengacu pada fondasi serta dasar negara kita yang telah dibentuk, dibangun dan dipertahankan dengan susah payah oleh para Proklamator kita.
Bolehlah kita para pemuda ini punya cita-cita dan impiannya masing-masing, namun yang tak boleh lupa adalah selipkan salah satu diantara banyak impian kita untuk sadar, peduli dan ingin berbuat sesuatu bagi bangsa ini, sebagai wujud rasa syukur kita karena telah banyak dibesarkan dan dipengaruhi oleh karunai yang telah Tuhan titipkan pada bangsa yang kaya serta indah ini.
Dari impian sederhana itu, bisa kita wujudkan dalam cita-cita dan impian kita, seperti misalnya ada yang ingin bercita-cita menjadi polisi dan penegak hukum lainnya, maka wujudkan impiannya pada bangsa ini, yaitu benar-benar mengabdi sepenuhnya bagi bangsa ini dalam penegakkan hukum dan memberantas semua kesalahan dan kejahatan yang ada di negeri ini. Yang bercita-cita menjadi dokter atau tenaga kesehatan, wujudkan dalam pengabdian untuk kesehatan penduduk Indonesia dengan menggunakan jiwa sosial nya. Bermimpi sebagai seorang pengusaha, maka wujudkan cita-cita ini dengan berusaha membantu program pemerintah dengan membantu meningkatkan perekonomian bangsa, mengurangi pengangguran bagi bangsa ini dan mencintai serta mau menggunakan produk-produk dalam negeri dengan kualitasnya yang mesti selalu ditingkatkan.
Jika semua dari kita-kita ini para pemuda yang mempunyai cita-cita, impian besar dimasa depan lalu dengan mulia menyelipkan ini semua bagi bangsa dan negara, percayalah ini akan menjadi suatu gerakan masif dan mempunyai pengaruh yang sangat besar pula bagi negara ini.
Partisipasi kita-kita para pemuda dalam memilih wakil kita untuk duduk di “kursi empuknya” sana pun bisa menjadi perhatian kita yang serius pula. Cari tau dan kenali partai-partai politik yang menurut kita memiliki kader-kader terbaik dan berprestasi. Cari tau dan kenali para calon-calon legislatif yang akan mewakili kita dan jangan sampai kita diberdaya oleh uang-uang dan janji-janji manis mereka saat berkampanye, karena ideologi pemuda tak bisa dibeli, integritas pemuda tak bisa dirayu hanya karena keinginan licik mereka untuk mengusai negeri ini.
Dalam hidup manusia selalu dihadapkan dalam suatu pilihan, baik atau buruk, benar atau salah semua tergantung dalam diri kita, yang sebiasa mungkin tanpa adanya sedikitpun intervensi dalam hal memilih, terlebih dalam kontes Pemilu tahun ini. Jika nantinya pilihan kita adalah “tidak memilih”, maka janganlah memilih untuk tidak datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Pastikan bahwa kalian bisa tetap hadir menggunakan hak suara kalian dan kalau tidak ingin memilih, cukup buat agar surat suara menjadi tidak sah saja. Namun yang namanya pemuda sejati adalah pemuda yang mampu menentukan pilihannya yang baik dan benar untuk bangsa ini, jika ia benar-benar mencintai tanah air ini.
Kita para pemuda, saat nya mengambil alih kepemimpinan, sudah saatnya para pemuda sadar, peduli lalu ikut berpartisipasi dan berkolaborasi bersama untuk menciptakan harmoni. singkirkan para muka lama, singkirkan para ambisius yang ingin menguasai bangsa. ini semua demi kepentingan bersama, demi menumbuhkan dan mengembalikan jiwa nasionalisme para penduduknya terutama para pemudanya, demi kesejahteraan bersama, demi keadilan dan kedaulatan bangsa.
Dan tak lupa yang terakhir adalah berdoa pada Tuhan untuk senantiasa menguatkan iman dan taqwa kita dan para pemimpin-pemimpin kita untuk sama-sama membawa bangsa ini menjadi bangsa yang “baik dan benar” dalam banyak hal-hal positif serta tidak mengarahkannya pada hal-hal negatif yang “buruk dan salah”.
Selamat menyambut pesta demokrasi bagi negeri ini, semoga menghasilkan pemimpin baru yang muda, bersih serta visioner. Dan bagi para pemuda nya pun mau bersama-sama turut serta dan berandil besar dalam membawa, memajukan dan mengembangkan bangsa ini kearah yang lebih baik lagi dikemudian hari daripada hari ini. Dan semoga kelak nantinya kita para pemuda ini akan mempunyai kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin di negeri ini, amin…